Tak banyak pilihan skuter klasik-modern masuk kategori ramah kantong. Model inti Piaggio saja (150 cc) umumnya tembus Rp 45 jutaan. Apalagi Lambretta, tak satu pun dijual kurang dari angka kepala empat. Namun tak perlu khawatir jika bersikukuh memilih gaya skuter begitu. Masih ada tiga produk bisa dibeli kurang dari Rp 40 juta, dari merek Italia hingga lansiran Taiwan.
Vespa LX 125 i-get
Meski statusnya bukan produk panas Piaggio Indonesia, LX masih eksis hingga sekarang. Ia mengisi lini terbawah Vespa, dengan nilai jual Rp 37,5 juta OTR Jakarta. Sepintas wujudnya sama dengan generasi lama. Namun versi teranyar sebetulnya sudah dilengkapi ragam teknologi modern, serta dapat penyegaran tampang senada jajaran lain.
Identitas baru bisa dilihat dari model lampu LED model separator. Ini tertera di semua line up, termasuk GTS 300 Super Tech, flagship Vespa. Garis tengah itu memisahkan pancaran cahaya lampu jauh dan dekat. Sekaligus membuat tampilan lebih apik dan modern ketimbang model lalu.
Tebeng LX turut direvisi, terutama aksesori area situ. Front tie kini memiliki tekuk mengotak, bukan trepes lagi. Dihias tiga lubang klakson berbingkai krom. Ubahan juga terlihat di mika sein. Tertera LED DRL, menemani lampu belok yang masih mempertahankan cahaya halogen.
Sisanya minor. Terdapat sedikit ubahan model kaca spion, cover knalpot, jok, serta garis dek. Pelek juga baru, model lima palang bercabang berlabur abu-abu gelap. Sementara pembaruan fitur terletak pada panel instrumen analog digital, serta tambahan USB port di balik laci. Kalau soal kunci immobilizer sudah ada dari generasi awal sekalipun.
Begitu Primavera dan Sprint lahir, LX turun kasta. Mesinnya diganti jadi 125 cc i-get, dari sebelumnya 150 cc injeksi. Tentu saja tak se-bertenaga dulu. Jantung tiga katup baru mencatat output 10,2 Hp/7600 rpm dan torsi 10,2 Nm/6.000 rpm alias standar. Di lain sisi, power delivery jauh lebih lembut pada generasi anyar.
Rangkaian teknologi teknis kurang lebih serupa seri lain. Mengandalkan injeksi elektronik untuk suplai bensin, sementara manajemen suhu masih bergantung udara. Terjemahan tenaga disalur lewat girboks CVT ke roda belakang. Menyoal kapasitas bahan bakar, tangki LX terbilang besar. Sekali penuh dapat menampung 7 liter.
LX mengusung lengan dan suspensi tunggal pada area depan. Peredam kejut belakang juga bertipe tunggal, hanya saja punya empat setelan preload. Untuk deselerasi, masih perpaduan cakram – teromol tanpa ABS. Saat ini LX 125 i-get tersedia dalam warna: Merah, hitam dan kuning.
Vespa S 125 i-get
Vespa S merupakan kembaran LX di line up entry level. Tak satu pun spesifikasi teknis berbeda. Seutuhnya dibangun dari platform serupa. Namun, perbedaan disampaikan lewat bodi. S tampil lebih sporty dengan aksesori dan corak ekspresif. Banderolnya Rp 39 juta OTR Jakarta.
Usianya masih segar, belum genap satu bulan. Piaggio Indonesia baru merilisnya beberapa minggu lalu. Lain dari LX, perubahan S cukup kentara. Wujudnya berubah total, makin menyerupai kakaknya: Sprint.
Pasalnya area batok lampu diubah besar-besaran. Lampu kotak sebelumnya ditukar headlight segi enam seperti Sprint. Tentunya front tie ikut kena revisi, dapat tambahan lubang angin menyepertikan motor performa.
Memang pada dasarnya ia dibuat untuk konsumen yang suka gaya sporty. Karena itu corak pewarnaan gelap lebih banyak ditemukan. Dari mulai spion legam, bingkai lampu depan belakang, list bodi, pelek, jok, sampai stiker di panel samping. Pilihan warna pun cenderung maskulin. Dari mulai Blue Vivace, Black Vulcano, serta Grey Titanio.
Yang juga berubah, Vespa menanggalkan instrumen analog kluster khas S di masa lalu. Bentuknya jadi seragam, bertema clam shell seperti unit lainnya. Hanya saja diberi corak pewarnaan dan font ala racing, khususnya background speedometer.
Kalau area laci tengah dipertahankan. Masing-masing saku terpisah di kanan dan kiri. Namun kali ini salah satunya diisi USB socket untuk mengisi daya gawai. Sementara satunya bisa memuat barang sebesar botol minum.
Kymco Like 150i
Jenama Taiwan juga punya skuter klasik-modern seperti Vespa. Malah tawaran performa dan teknologinya lebih menggiurkan. Ditambah kemasan harga jauh di bawah, Rp 29,9 juta OTR Jakarta. Bagi yang bukan puritan skuter Italia, mungkin sosok satu ini bisa jadi alternatif pertama.
Begini, secara bentuk sama sekali tidak buruk. Proporsi Kymco Like enak dilihat. Dan sebetulnya tak benar-benar meniru skuter Italia juga. Ia masih memiliki karakter sendiri, meski pasti tema klasik-modern kerap dikaitkan produk Vespa dan teman-temannya.
Terlepas itu, tengok dulu tawaran fitur canggih di dashboard. Layar digital dapat terkoneksi gawai. Bukan hanya untuk isi daya semata. Bahkan menampilkan foto, hingga navigasi bisa berfungsi di situ. Selangkah lebih depan dari Vespa bukan?
Buat harga segitu, sajian performa mesin 150 cc SOHC mengesankan. Bandingkan dengan kompetitor Italia. Tenaga maksimalnya 13,3 Hp di 9.000 rpm dan torsi 11,7 Nm memuncak pada 6.500 rpm. Sama seperti rekan sejenis, delivery daya dilakukan girboks CVT ke roda belakang. (Hlm/Odi)